RELASI INTERPERSONAL PADA MAHASISWA GAGAL DALAM BERPACARAN

Cinta adalah kebutuhan dasar manusia dan merupakan kondisi nyaman suatu pasangan saat
menjalin hubungan berdasarkan perasaan-perasaan. Berpacaran merupakan salah satu hubungan
berdasarkan perasaan yang membebaskan individu memilih tambatan hati. Sayangnya, tidak
semua perilaku berpacaran dapat langgeng dan berlanjut ke jenjang pernikahan. Kegagalan dalam
berpacaran menjadi muara ketidaklanggengan hubungan berpacaran dan menjadi salah satu
penyebab terjadinya perubahan relasi interpersonal individu, khususnya mahasiswa. Oleh karena
itulah penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran relasi interpersonal pada
mahasiswa gagal dalam berpacaran. Partisipan utama dalam penelitian ini sebanyak empat orang
dengan kriteria: terdaftar aktif sebagai mahasiswa, berusia lebih dari 18 tahun, pernah melakukan
perilaku berpacaran, pernah mengalami kegagalan dalam berpacaran, dan telah melalui rentang
waktu sekitar 3-6 bulan atau lebih setelah terjadinya kegagalan dalam berpacaran. Teknik
pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur secara mendalam serta observasi
natural setting melalui non-participant observation dan participant observation. Pertanyaan
penelitian yang diajukan adalah bagaimana gambaran relasi interpersonal pada mahasiswa gagal
dalam berpacaran? Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa relasi interpersonal keempat
partisipan beragam dan senantiasa mengalami perubahan sebelum berpacaran, ketika berpacaran,
ketika gagal dalam berpacaran dan setelah gagal dalam berpacaran sembari beradaptasi terhadap
kenalan, teman dan akademisi. Meskipun demikian partisipan Gwl, A, Ry, dan Chy sempat
mengalami tahap yang sama berupa tahap perusakan relasi interpersonal ketika mengalami
kegagalan dalam berpacaran, dan kembali menjadi perilaku relasi interpersonal yang cenderung
positif setelah beradaptasi dalam waktu tertentu. Adanya penerimaan dan respon positif dari
individu lain, serta adanya keinginan dan perubahan persepsi menjadi lebih positif dari partisipan
menimbulkan kenyamanan serta pengalaman positif selama menjalin relasi. Hal ini pula yang
membuat keempat partisipan berusaha menyesuaikan diri dari kondisi stressful menuju kondisi
adaptasi hingga bersedia untuk menjalin relasi secara terbuka, diiringi sikap percaya dan suportif
ketika beraktivitas bersama dengan individu lain.
Kata Kunci: relasi interpersonal, mahasiswa gagal dalam berpacaran.