Hardiman Siswanto, 17022143 (2019) PENGARUH PEMBERIAN TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) DALAM AIR MINUM TERHADAP PERFORMAN PUYUH JANTAN. Skripsi thesis, Universitas Mercu Buana Yogyakarta.
ABSTRACT.pdf
Download (82kB) | Preview
BAB I.pdf
Download (160kB) | Preview
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (215kB) | Request a copy
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (180kB) | Request a copy
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (192kB) | Request a copy
BAB V.pdf
Download (81kB) | Preview
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (179kB) | Preview
SKRIPSI FULLTEXT.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB) | Request a copy
Abstract
Penelitian yang dilakukan adalah “Pengaruh Penambahan Temulawak
Dalam Air Minum Terhadap Performan Puyuh Jantan”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pemberian temulawak lewat air minum terhadap performan
puyuh jantan. Ternak uji berupa 120 ekor DOQ jantan kemudian dibagi menjadi 4
kelompok perlakuan (P) yaitu P1: air minum biasa, P2: air mium + 1 gram
temulawak, P3: air minum + 2 gram temulawak dan P4: air minum + 3 gram
temulawak. Setiap kelompok dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Ransum yang
diberikan setiap kelompok sama yang berasal dari jagung, konsentrat bebek dan
bekatul. Ternak dipelihara selama 6 minggu, setelah pemeliharaan selesai dilakukan
pengolahan data dengan analisis variansi menggunakan SPSS 2017. Hasil yang
didapat dari penelitian yang tertinggi hingga terendah berturut-turut adalah: konsumsi
pakan P1 (490.13), P2 (476.19), P3 (473.18), P4 (436.97) gr/ekor/minggu; konsumsi
air minum P1 (1466.82), P2 (1423.29), P3 (1407.27), P4 (1386,85) ml/ekor/minggu;
bobot badan P1 (144.94), P2 (142.85), P3 (142.57), P4 (137) gram/ekor; FCR P4
(3.58), P1 (3.56), P2 (3.51), P3 (3.50); dan IOFC ; P3 (1345.2), P2 (1342.78), P1
(1329.75), P4 (1221.67) Rupiah. Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan
temulawak dalam air minum puyuh jantan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap
penurunan bobot badan, konsumsi pakan, konsumsi air minum dan tidak
berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap penurunan FCR dan IOFQC . Kesimpulan dari
penelitian ini adalah penambahan temulawak dengan dosis 1 sampai 3 gram/ liter air
minum tidak dapat meningkatkan performan puyuh jantan.
Kata kunci: temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb), puyuh jantan, performan
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb), puyuh jantan, performan |
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture |
Divisions: | Fakultas Agroindustri > Program Studi Peternakan |
Depositing User: | Peternakan UMBY |
Date Deposited: | 12 Sep 2019 02:21 |
Last Modified: | 12 Sep 2019 02:21 |
URI: | http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/id/eprint/5973 |