EFEKTIVITAS RESIDU HASIL DEKOMPOSISI LIMBAH SAYURAN DAN DARAH SAPI OLEH LARVA LALAT TENTARA HITAM PADA PERUBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH

Pemanfaatan limbah organik menggunakan proses biokonversi sebagai pupuk subsitusi hijau yang murah dan dapat diperoleh dengan waktu yang singkat menjadi tren saat ini untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan. Selain itu, penelitian mengenai residu hasil dekomposisi bahan organik oleh lalat tentara hitam (Black Soldier Fly, BSF) juga masih sangat sedikit. Penelitian ini bertujuaan untuk menguji pengaruh residu hasil dekomposisi BSF dan dosis yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah. Penelitian dilaksanakan di Dusun Kepuhan, Argorejo, Sedayu, Bantul dari November 2018 - Maret 2019 dengan menggunakan percobaan faktor tunggal dengan 5 perlakuan unit percobaan ditata dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 3 ulangan, sehingga diperoleh 15 unit percobaan. Perlakuan yang diujikan dalam penelitian ini adalah: B0: Kontrol= Urea 100 kg/ha, TSP 200kg/ha, KCl 200kg/ha, ZA 250kg/ha; B1= 5 ton residu BSF/ha; B2= 10 ton residu BSF/ha; B3=15 ton residu BSF/ha; B4= 20 ton residu BSF/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis residu tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman bawang merah, namun berpengaruh terhadap hasil bobot umbi kering. Dosis 5 ton/ha residu sama baiknya dengan dosis 10 ton/ha maupun kontrol pupuk kimia, dan ketiganya nyata lebih baik dalam menghasilkan bobot umbi kering bawang merah dibandingkan dengan dosis 15 ton/ha dan 20 ton/ha.
Kata kunci: bawang merah, biokonversi, black soldier fly, makrofag, limbah