PENGARUH TAKARAN CACAHAN PELEPAH KELAPA SAWIT DAN PUPUK KASCING SEBAGAI MEDIA TANAM BIBIT BUNGA PUKUL DELAPAN (Turnera subulata J. E. Smith)

Pelepah kelapa sawit merupakan salah satu limbah yang belum dimanfaatkan maksimal. Pelepah untuk media tanam bunga pukul delapan dapat meningkatkan nilai ekonomi perkebunan kelapa sawit. Tanaman bunga pukul delapan untuk tanaman inang bagi predator hama ulat api. Penelitian ini dilaksanakan untuk mempelajari interaksi dan takaran yang terbaik terhadap pertumbuhan bibit bunga pukul delapan. Penelitian ini dilaksanakan di Argosari, Sedayu, Bantul dengan ketinggian 87,5 m dpl pada Maret 2019 sampai Juni 2019. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dua faktor, empat perlakuan dengan tiga ulangan. Faktor yang digunakan adalah pelepah kelapa sawit A1 : pelepah kelapa sawit 0 g/polybag, A2 : pelepah kelapa sawit 125 g/polybag, A3 : pelepah kelapa sawit 250 g/polybag dan A4 : pelepah kelapa sawit 375 g/polybag dan pupuk kascing B1 : pupuk kascing 0 g/polybag, B2 : pupuk kascing 100 g/polybag, B3 : pupuk kascing 200 g/polybag dan B4 : pupuk kascing 300 g/polybag, diulang sebanyak tiga kali sehingga diperoleh 48 satuan percobaan masing-masing terdiri dari 3 tanaman. Hasil penelitian menunjukan bahwa cacahan pelepah kelapa sawit dan pupuk kascing terdapat interaksi. Takaran cacahan pelepah kelapa sawit 0 gram/tanaman dengan pupuk kascing 300 gram/tanaman pertumbuhan bunga pukul delapan (Turnera subulata) terbaik.
Kata Kunci : Pelepah Kelapa Sawit, Pupuk Kascing, Bunga Pukul Delapan