Penerapan Activity Based Costing System Dalam Menentukan Harga Pokok Penjualan “Studi Kasus: CV Idlan Waranie Perkasa”

Pariq, Rizka (2020) Penerapan Activity Based Costing System Dalam Menentukan Harga Pokok Penjualan “Studi Kasus: CV Idlan Waranie Perkasa”. Naskah Publikasi Program Studi Akuntansi.

[thumbnail of NASKAH PUBLIKASI] Text (NASKAH PUBLIKASI)
NASKAH PUBLIKASI RIZKA PARIQ (16061131).docx

Download (179kB)

Abstract

Perusahaan CV. Idlan Waranie Perkasa bergerak dalam bidang manufaktur dalam pembuatan produk perawatan tubuh. Perusahaan manufaktur dituntut untuk dapat menciptakan produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau, sehingga perlu ditentukan Harga Pokok Penjualan yang tepat. Ketidaktepatan dalam perhitungan Harga Pokok Penjualan membawa dampak yang merugikan bagi perusahaan, karena Harga Pokok Penjualan berfungsi sebagai dasar untuk menetapkan harga jual dan laba, sebagai alat untuk mengukur efisiensi pelaksanaan proses produksi serta sebagai dasar untuk pengambilan keputusan bagi manajemen perusahaan. Penelitian ini mempunyai dua tujuan utama. Pertama, bertujuan untuk mengetahui penerapan biaya satuan produk perawatan tubuh menggunakan Activity Based Costing System. Kedua, untuk mengetahui perbandingan perhitungan harga pokok penjualan tradisional yang diterapkan dengan Activity Based Costing System. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif ke kuantitatif yang dilakukan pada CV. Idlan Waranie Perkasa. Proses pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara terhadap responden dan observasi dengan telaah dokumen. Subjek penelitian dalam penelitan ini adalah Harga Pokok Penjualan pada CV. Idlan Waranie Perkasa sedangkan Objek penelitian dalam penelitian ini adalah data-data yang berhubungan dengan penentuan Harga Pokok Penjualan. Perhitungan Harga Pokok Penjualan pada Lulur Bedda Lotong Mabello dengan Activity Based Costing System sebesar Rp. 39.965 dan untuk Sistem Tradisional sebesar Rp. 37.594 memberikan hasil yang lebih mahal dari Sistem Tradisional dengan selisih sebesr Rp. 2.371. Perbedaan yang terjadi antara Harga Pokok Penjualan dengan menggunakan Sistem Tradisonal dengan Activity Based Costing System disebabkan karena pembebanan Biaya Overhead Pabrik pada masing-masing produk. Pada Sistem Tradisional biaya pada masing-masing produk hanya dibebankan pada satu Cost Driver saja. Akibatnya cenderung terjadi distorsi pada pembebanan Biaya Overhead Pabrik. Pada metode Activity Based Costing System, Biaya Overhead Pabrik pada masing-masing produk dibebankan pada banyak Cost Driver, sehingga Activity Based Costing System mampu mengalokasikan biaya aktvitas ke setiap jenis produk secara tepat berdasarkan konsumsi masing-masing.

Item Type: Article
Additional Information/Lokasi Hardcopy: Perpustakaan Kampus 3
Uncontrolled Keywords: Harga Pokok Penjualan, Sistem Tradisional, Activity Based Costing System
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Fakultas Ekonomi > Program Studi Akuntansi
Depositing User: Akuntansi UMBY
Date Deposited: 27 Dec 2021 04:59
Last Modified: 27 Dec 2021 04:59
URI: http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/id/eprint/9322

Actions (login required)

View Item
View Item