Di ranah internasional, fenomena penghindaran pajak adalah transfer pricing. Putri (2019) menyebutkan bahwa transfer pricing secara umum adalah transaksi barang atau jasa dalam suatu kelompok usaha antara beberapa divisi dengan harga yang tidak pada tempatnya atau tidak wajar, mark up atau mark down. Perusahaan yang melakukan transfer pricing bertujuan antara lain pertama untuk menipu besarnya keuntungan perusahaan. Fenomena transfer pricing ini merupakan fenomena umum yang terjadi baik secara nasional maupun internasional. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan pembayaran pajak dan pembagian dividen. Kedua, memaksimalkan laba untuk memoles (window-dressing) laporan keuangan perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur khususnya pada subsektor food & beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2019-2020. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 26 perusahaan per tahun yang dikumpulkan selama periode 2019 hingga 2020.