Perkembangan alat transportasi semakin meningkat sejalan dengan pertumbuhan jumlah dan aktivitas masyarakat, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Salah satu transportasi umum di Jogja yaitu bus kota KOPATA, kondisi bus kota KOPATA yang kian tergeser oleh transportasi lain dan lebih mengedepankan layanan private dan kenyamanan. Meski kemudian armada bus kota bertransformasi menjadi Trans Jogja yang digembar-gemborkan sebagai transportasi massal moderen, namun pada kenyataanya alat transportasi ini belum bisa menjawab kebutuhan masyarakat akan kebutuhan transportasi umum yang memadai. Objek dari film dokumenter ini adalah Ketua KOPATA ke III, pendiri KOPATA, mantan supir bus KOPATA, dan masyarakat yang memakai jasa transportasi umum. Pemilihan kata “Roda Nasib Bus Kota” sebagai judul film dokumenter ini karena mempunyai filosofi sangat mendalam, yaitu terbenam atau lenyapnya eksistensi bus kota KOPATA secara perlahan di Yogyakarta. Dengan adanya permasalahan-permasalahan tersebut dari segi eksistensi bus kota KOPATA saat ini, dan bagaimana sejarah sekaligus apa saja hambatan dari pengelolaan bus KOPATA di Yogyakarta.