Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, serta mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam mempromosikan objek wisatamereka. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan paradigma postpositivisme. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan Teori Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Integrated Marketing Communication (IMC) oleh Kotller dan Armstrong. Hasil penelitian ini merupakan : (1) Periklanan dengan menggunakan media elektronik seperti televisi pada stasiun televisi JogjaTv dan stasiun radio serta media cetak seperti koran pada surat kabar Kedaulatan Rakyat dan TribunJogja, poster, baliho, leaflet, dan spanduk. (2) Metode sales promotion dilakukan penyebaran informasi melalui media tentang event atau kegiatan yang akan di laksanakan. (3) Hubungan masyarakat Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta di serahkan ke bagian TIC dengan publisitas dalam bentuk artikel yang dimuat di website pariwisata.jogjakota.go.id dan kegiatan kehumasan lainnya seperti menjalin hubungan baik terhadap stakeholder dan komunitas pariwisata di Jogja. (4) Untuk personal selling seperti Travel dialog dan Table top Contonhnya Travel dialog dan Table top yang di laksanakan di Kota Bekasi. Kegiatan Travel dialog dan Table Top tersebut adalah salah satu wadah untuk bertemunya stakeholder pariwisata Kota Bekasi dan Kota Jogja, untuk lebih meyakinkan masing-masing stakeholder pariwisata dalam penyampaian informasi terkait update destinasi wisata Kota Jogja. (5) Direct marketing atau pemasaran langsung ialah sebuah kegiatan pemasaran dengan melakukan komunikasi secara langsung kepada sasaran dengan tujuan untuk memperoleh respon langsung dan pembelian. di lapangan peneliti menemukan bahwa Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta tidak melakukan bauran pemesaran ini