Pengembangan “Bali Baru” dibangun dengan konsep pengembangkan nilai yang ada di dalam relief candi. Nilai-nilai tersebut juga digunakan dalam pembangunan kawasan. Salah satu yang sudah dibangun adalah Pintu Gerbang. Ada empat pintu gerbang yaitu kalpataru, Singa, Gajah dan Kapal yang semuanya ada simbol-simbol yang terdapat pada relief dan masing-masing mempunyai makna tersendiri.
Pembangunan “Bali Baru” meng-copy keberhasilan Bali. Keberhasilan pariwisata di Bali dapat terjadi karena kekuatan budayanya melalui desa adat. Keberhasilan desa adat dalam mempertahankan budaya dan keunikan-keunikannya telah menarik wisatawan. Pada Pembangunan "Bali Baru" penguatan dengan memperkuat desa wisata yang ada di sekitar candi Borobudur. Penguatan desa wisata akan memicu masyarakat desa mengulik budayanya serta memunculkan kreativitas-kreativitas baik di kuliner, maupun kerajinan rakyat. Di sektor kesenian, juga dikuatkan dengan penguatan sanggar-sanggar seni di desa tersebut.
Promosi yang dilakukan pemerintah dalam membangun “Bali Baru” menyebabkan pihak swasta ikut membangun café-cafe dengan memanfaatkan pemandangan view yang cantik, baik disaat sunrise maupun sunset. Perkembangan ini akan memicu masyarakat untuk membangun homestay dan warung-warung makan kuineran.