ABSTRAK
Konservatisme akuntansi sebagai prinsip kehati-hatian dalam pelaporan keuangan dimana perusahaan tidak terburu-buru dalam mengakui, mengukur aktiva dan laba serta segera mengakui kerugian dan utang yang mempunyai kemungkinan yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh insentif pajak dan growth opportunity terhadap konservatisme akuntansi pada perusahaan manufaktur sektor Industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2020 - 2021. Sampel dalam penelitian ini adalah 20 perusahaan manufaktur sektor industri konsumsi dalam kurun waktu selama 2 tahun. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif kemudian dilanjutkan dengan uji asumsi klasik berupa uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas, uji autokorelasi kemudian untuk pengujian hipotesis dilakukan uji parsial t. Hasil uji parsial t variabel insentif pajak sebesar 0,121 dengan tingkat signifikansi 0,904. Nilai signifikansi 0,904 > 0,05 yang menunjukan bahwa insentif pajak tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Hasil uji parsial t variabel growth opportunity sebesar 1,014 dengan tingkat signifikansi 0,317. Nilai signifikansi 0,317 > 0,05. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa growth opportunity tidak mempunyai pengaruh terhadap konservatisme akuntansi.