Tumbuhnya tempat wisata di Taman Wisata Candi Borobudur dengan tren pengunjung yang terus meningkat setiap tahunnya menggambarkan keseriusan pemerintah setempat untuk menjadikan tempat wisata ini sebagai daya tarik wisatawan di Indonesia, hal ini tentunya tidak terlepas dari peran komunikasi pemasaran. Maka hal ini perlu diketahui bagaimana strategi komunikasi pemasaran dinas pariwisata setempat dalam meningkatkan kunjungan wisatawan pada destinasi wisata Candi Borobudur. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan tipe deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini berada di Jalan Badrawati, Kw. Candi Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Dinas Pariwisata dan pihak manajemen candi Borobudur telah menerapkan strategi komunikasi pemasaran dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata. Sehubungan dengan strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan candi Borobudur menggunakan komunikasi pemasaran terintegrasi seperti strategi periklanan, promosi, hubungan masyarakat, penjualan pribadi, dan pemasaran langsung. mempertahankan sebuah wisata tidak semudah yang dibayangkan, banyaknya kompetitor lain yang memaksa pihak manajemen berfikir lebih kreatif agar dapat bersaing dengan kompetitor lainnya. Semua strategi Komuniksai Pemasaran Terpadu (Intergrated Marketing Communications) telah dilakukan oleh pihak dinas Pariwisata. Bagian yang paling efektif dapat dilihat dari strategi promosi penjualan di mana Dinas pariwisata menjual keunikan alami yang merupakan salah satu keajaiban dunia yang menyimpan banyak makna dan filosofi yang terukir pada relief-relief candi yang jarang bisa ditemukan pada tempat lainnya, menyediakan fasilitas - fasilitas yang ekslusif yang khusus disediakan untuk para pengunjung sehingga memiilki daya tarik tersendiri dan memberikan pelayanan maksimal yang berbeda dengan yang lainnya.