Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan akun Instagram @dinaskebudayaandiy oleh Dinas Kebudayaan DIY sebagai media untuk menyebarkan informasi kebudayaan Yogyakarta kepada masyarakat luas, serta faktor-faktor yang menjadi penghambat atau pendukung. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan paradigma konstruktivisme. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis melalui Teori Circular Model of SoMe melalui tahapan share, optimize, manage, engage. Hasil penelitian menunjukan bahwa Dinas Kebudayaan DIY mengelola Instagram dengan baik dengan konsiten mengunggah konten menarik dan relevan, menggunakan fitur-fitur Instagram dengan optimal, memantau percakapan di media sosial untuk memahami tren yang sedang populer, dan berkolaborasi dengan pengguna lain yang relevan untuk memperluas jangkauan konten. Walaupun pengelolaan Instagram @dinaskebudayaandiy menghadapi hambatan berupa isu structural, keterbatasan tim, dan ketergantungan pada aturan pemerintah. Namun, sejak pandemic meningkatkan pengikut dan keterlibatan, dan strategi konten yang baru untuk menarik perhatian masyarakat Yogyakarta.