Berbicara merupakan salah satu dari banyak cara untuk berkomunikasi dengan
satu sama lain. Dengan memiliki kemampuan berbicara yang baik, siswa akan
mampu menyampaikan opininya dengan baik pula. Itulah mengapa kemampuan
berbicara merupakan kemampuan yang penting bagi siswa untuk dikuasai. Sayangnya
kemampuan berbicara siswa cenderung rendah. Hal ini terjadi pada siswa kelas XI
IPA 3 di SMAN 1 Seyegan. Penggunaan media pembelajaran yang tidak menarik
menjadi salah satu alas an penyebabnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dua hal: (1) ketertarikan siswa
dalam belajar bahasa Inggris dengan menggunakan media film, (2) hasil peningkatan
kemampuan berbicara siswa dalam pengimplemantasian siklus. Penelitian ini
menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas oleh Kemmis dan McTaggart
(2000) dengan melaksanakan dua siklus. Penelitian ini melibatkan 31 siswa kelas XI
IPA 3 sebagai subjek penelitian. Setiap siklus terdiri dari satu kali pre-tes, tindakan
kelas, dan dua kali pos-tes.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa film berbahasa Inggris dapat
membuat siswa tertarik untuk mengikuti pelajaran bahasa Inggris. Hal ini dibuktikan
dengan siswa yang menjadi lebih aktif berbicara dalam bahasa Inggris dan tidak
merasa malu atau enggan untuk mengungkapkan pendapatnya. Hasil penelitian yang
lain menunjukkan bahwa nilai rata-rata berbicara siswa secara berangsur-angsur
meningkat dari 65.74 pada pre-tes menjadi 65.74 dan 74.78 pada pos-tes pertama dan
kedua. Dapat disimpulkan bahwa film berbahasa Inggris dapat dijadikan media
pembelajaran alternatif untuk mengajarkan skil berbicara. Maka dari itu, guru bahasa
Inggris direkomendasikan untuk menggunakan film berbahasa Inggris untuk
mengoptimalkan hasil pembelajaran pada skil berbicara. Namun tidak menutup
kemungkinan dapat digunakan pada skil-skil bahasa Inggris lainnya.