Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) pengaruh pengalaman
terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan, (2) pengaruh
indepensi terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan, (3)
pengaruh kompetensi terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi
kecurangan, (4) pengaruh skeptisisme profesional terhadap kemampuan auditor
dalam mendeteksi kecurangan.
Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang berkerja pada
Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo. Metode pengambilan sampel
menggunakan teknik convenience sampling.Responden dalam penelitian ini
berjumlah 30. Penelitian ini menggunakan kuesioner dalam pengumpulan
datanya. Ujikualitas data menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji asumsi
klasik meliputi uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas. Uji
hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) pengalaman tidak
berpengaruh signifikan terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi
kecurangan dengan nilai signifikansi lebih besar dari level of significant yakni
0,373 > 0,050. (2) independensi berpengaruh signifikan terhadap kemampuan
auditor dalam mendeteksi kecurangan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari
level of significant yakni 0,035 > 0,050. (3) kompetensi berpengaruh signifikan
terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari level of significant yakni 0,013 > 0,050. (4)
skeptisisme profesional berpengaruh signifikan terhadap kemampuan auditor
dalam mendeteksi kecurangan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari level of
significant yakni 0,020 > 0,050.
Kata kunci: pengalaman, independensi, kompetensi, skeptisisme profesional,
kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan