RKUHP dan RUU KPK menjadi kontroversial karena pengesahannya yang dinilai
terburu-buru oleh mahasiswa dan beberapa elemen masyarakat. Pasal tersebut
diikuti beberapa penerbitan pasal lain yang dinilai bermasalah karena dalam
pembahasannya tidak mengundang pihak terkait. DPR sebagai inisiator pasal
tersebut dipertanyakan keberpihakannya kepada rakyat karena pasal-pasal yang
dinilai bermasalah banyak yang membebani hajat hidup orang banyak.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana citra DPR terkait aksi
mahasiswa yang menolak RKUHP dan RUU KPK tersebut. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana tempo.co dan mediaindonesia.com
melakukan framing pemberitaan terhadap DPR, sehingga dapat diketahui
bagaimana citra DPR terkait pemberitaan tersebut. Penelitian ini menggunakan
analisis framing Zhongdang Pan dan Kosicki untuk membedah isi berita.
Pengumpulan data menggunakan keyword ‘aksi mahasiswa’ kemudian direduksi
lagi menjadi ‘DPR’. Hasil penelitian ini menunjukkan perbedaan framing kedua
media baik tempo.co dan MediaIndonesia.com yang memengaruhi citra DPR.
Pemberitaan tempo.co memengaruhi citra negatif DPR, sementara
MediaIndonesia.com cenderung memperbaiki nama DPR sehingga menampilkan
citra yang baik.