KAJIAN UNSUR HARA TERANGKUT PADA BUDIDAYA PADI ORGANIK DAN KONVENSIONAL

Pemupukan dengan dosis kurang dari anjuran akan menghambat pengoptimalan pertumbuhan tanaman dan penggunaan pupuk secara berlebihan akan merusak lingkungan dan tidak optimalnya pertumbuhan. Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kandungan unsur hara N, P, K yang terangkut pada padi yang dibudidayakan secara konvensional dan organik, telah dilaksanakan di desa Tremas, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen. Penelitian ini dimulai dari bulan Maret 2018 hingga Juni 2018. Hasil uji t sampel independen pada parameter kandungan hara N, P, K berbasis bobot kering tanaman padimenunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara sistem organik dengan konvensional pada seluruh variabel pengamatan kecuali persentase kandungan P, (Organik0.34 ± 0.02, Konvensional0.34 ± 0.04). Berdasarkan kandungan hara N, P, K tersebut diketahui bahwa N, P, K yang terangkut dan biomassa padi (Organik78.66± 12.66, Konvensional30.67 ± 10.01) yang pada budidaya organik nyata lebih tinggi dibanding konvensional. Padi yang dibudidayakan secara konvensional hanya signifikan lebih tinggi pada persentase kandungan N,( Konvensional2.18 ± 0.52, Organik1.48 ± 0.17. sedangkan P dan K (Organik147.95 ± 20.94, Konvensional41.49± 15.20) tidak.
Kata kunci = Unsur hara yang terangkut, budidaya padi organik, budidaya padi konvensional.