PENGARUH ALAT PEREBUS DAN LAMA BLANCHING TERHADAP KADAR VITAMIN C DAN FLAVONOID DAUN KELOR (Moringa oleifera) Lamk

Kelor merupakan tanaman yang kaya akan manfaat terutama kandungan
gizinya yang bagus dibandingkan dengan yang lain. Di Indonesia pemanfaatan
kelor masih belum banyak diketahui, umumnya hanya dikenal sebagai salah satu
menu sayuran. Pada bahan tertentu proses blanching dapat meningkatkan aktivitas
antioksidan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh alat dan lama blanching
terhadap kadar antioksidan daun kelor.
Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah kadar air, vitamin C dan
flavonoid. Rancangan Percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap
dengan dua faktor. Faktor pertama adalah alat blanching yaitu menggunakan panci
aluminium dan kuali tanah liat. Faktor kedua adalah lama blanching yaitu 2,5 : 5
dan 7,5 menit. Data yang diperoleh dihitung menggunakan SPSS dengan analisis
Univariate dan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) untuk melihat perbedaan
tiap-tiap perlakuan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar air rebusan daun kelor berbagai
perlakuan berkisar antara 88,76-90,25% wb, kadar vitamin C berkisar antara
866,44-1056,58 mg/100g bk dan kadar flavonoid 0,69-1,00 mg EK/g bk.
Kata kunci: kelor, blanching, kuali tanah liat, panci aluminium