Pengaruh Pelatihan Kepemimpinan Diri Terhadap Keterikatan Kerja Dengan Kesejahteraan Subjektif Sebagai Variabel Kontrol Pada Pramuniaga Milenial Di Cv X

Peningkatan Keterikatan Kerja diikuti dengan menguatnya kognisi atau keyakinan pekerja tentang kontrol yang mereka miliki terhadap lingkungan mereka, yang diwujudkan dalam dalam strategi kognitif yaitu Kepemimpinan Diri. Namun, karena Keterikatan Kerja memiliki hubungan dengan Kesejahteraan Subjektif, maka variabel Kesejahteraan Subjektif perlu dikontrol agar peningkatan Keterikatan Kerja hanya merupakan pengaruh dari Kepemimpinan diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan Kepemimpinan Diri terhadap Keterikatan Kerja dengan Kesejahteraan Subjektif sebagai variabel kontrol pada pramuniaga milenial. Subjek penelitian ini adalah pramuniaga milenial di CV. X, yang berjumlah 24 subjek. Dengan pretest-posttest control group design, maka 24 subjek penelitian tersebut kemudian dikelompokan dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan cara randomisasi. Hasil penelitian melalui uji anakova ditemukan nilai F sebesar 11,533 engan signifikansi sebesar 0,003 (p<0,05), yang berarti bahwa tanpa pengaruh Kesejahteraan Subjektif, terdapat perbedaan Keterikatan Kerja pramuniaga millennial yang tidak diberikan dan yang diberikan pelatihan Kepemimpinan Diri. Selain itu, ditemukan pula pada corrected model, nilai F sebesar 54.039 dengan signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05), yang berarti bahwa secara stimultan aspek Kesejahteraan Subjektif dan pelatihan Kepemimpinan Diri berpengaruh terhadap peningkatan Keterikatan Kerja pramuniaga millennial. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pelatihan Kepemimpinan Diri berpengaruh signifikan terhadap Keterikatan Kerja pada pramuniaga millennial yang dikontrol dengan variabel Kesejahteraan Subjektif.