PENGARUH RASIO LABU KUNING, BERAS IR64 DAN BERAS HITAM SERTA SUHU PENGERINGAN TERHADAP SIFAT FISIK, KIMIA DAN TINGKAT KESUKAAN BUBUR INSTAN

Labu kuning belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Labu kuning berpotensi meningkatkan mutu dari produk yang dihasilkan salah satunya diolah menjadi bubur instan. Bahan untuk pembuatan bubur instan lainnya yaitu beras IR64 dan beras hitam yang merupakan sumber karbohidrat khususnya pati berpotensi untuk dicampurkan dengan labu kuning. Penelitian ini bertujuan menghasilkan bubur instan dengan rasio labu kuning, beras IR64 dan beras hitam serta suhu pengeringan yang mempunyai sifat fisik, kimia yang memenuhi syarat dan diterima panelis
Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) 2 faktor dengan 2 ulangan. Perlakuan dalam penelitian adalah variasi labu kuning, beras IR64 dan beras hitam dengan variasi 25:75, 50:50, 75:25 serta suhu pengeringan sebanyak 3 variasi yaitu 150°C, 160°C, 170°C. Analisis yang diuji yaitu warna, rendemen, densitas kamba, rehidrasi, kapasitas penyerapan air,kapasitas penyerapan minyak, kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, aktivitas antioksidan, β-karoten, fenol, dan tingkat kesukaan panelis terhadap bubur instan. Data dianalisis secara statistik menggunakan univariate analysis of variance dan Anova, jika ada beda nyata dilanjutkan dengan uji DMRT.
Bubur instan dengan perlakuan terbaik dan disukai panelis yaitu suhu pengeringan 160°C dan rasio perbandingan labu kuning: beras IR64 dan beras hitam (75%:25%) yang memiliki sifat kimia kandungan kadar air 6,04%, kadar abu 2,66%, kadar protein 11,72%, kadar lemak 6,56%, kadar β-karoten 41,65%, aktivitas antioksidan 33,14%, dan total fenol 6,02 mg EAG/ g bk.