PENGARUH JENIS PELARUT PADA EKSTRAKSI BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.) DAN PENAMBAHAN RUMPUT LAUT TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SARI BUAH NAGA PUTIH (Hylocereus undatus)

Sari buah naga putih dengan penambahan rumput laut suspensinya stabil namun aktivitas antioksidannya rendah, sehingga dapat ditingkatkan dengan penambahan antioksidan. Bunga telang merupakan salah satu tanaman yang mengandung senyawa antosianin dengan aktivitas antioksidan yang tinggi. Sementara efektivitas ekstraksi suatu senyawa oleh pelarut sangat tergantung kepada kelarutan senyawa tersebut dalam pelarut. Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan minuman sari buah naga putih dengan aktivitas antioksidan tinggi dari ekstrak bunga telang. Penelitian ini dilakukan dengan membuat ekstrak bunga telang dengan cara ekstraksi secara maserasi menggunakan pelarut (aquades, asam sitrat 1% dan asam tartrat 1%), kemudian membuat sari buah dengan cara memblender buah naga putih dan rumput laut, selanjutnya pencampuran buah naga putih : rumput laut (100% : 0% dan 70% : 30%) dan ditambahkan air (300 ml). Setelah itu dilakukan penyaringan, penambahan gula stevia sebanyak 0,015% dan ekstrak bunga telang 15%. Sari buah yang dihasilkan dilakukan pengujian warna, pH, stabilitas suspensi, aktivitas antioksidan (DPPH) dan uji tingkat kesukaan. Jenis pelarut dan penambahan sari rumput laut memberikan pengaruh terhadap warna, pH, stabilitas suspensi, aktivitas antioksidan dan tingkat kesukaan. Sari buah naga putih dengan aktivitas antioksidan tinggi didapat pada sampel dengan jenis pelarut asam tartrat 1% dan rumput laut 0% yaitu 33,92% RSA dengan nilai lightness (L*) 32,66, nilai redness (a*) 2,55, nilai yellowness (b*) 3,19, pH 5,78, stabilitas suspensi 61,25% dan hasil uji tingkat kesukaan warna (4,20), aroma (3,40), rasa (3,80), kekeruhan (3,55) dan keseluruhan (3,65).