PENGARUH VARIASI WAKTU PENGERINGAN DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) DAN PENAMBAHAN SARI JERUK NIPIS (Citrus aurantfolia) TERHADAP SIFAT FISIK, KIMIA DAN TINGKAT KESUKAAN SEDUHAN DAUN SIRSAK

Tanaman herbal di Indonesia sangat beragam sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai minuman yang mudah untuk dikonsumsi. Daun sirsak merupakan salah satu tanaman herbal yang dapat dikembangkan menjadi minuman seduhan. Proses lama pengeringan dan penambahan sari jeruk nipis diharapkan mampu meningkatkan mutu pada seduhan daun sirsak. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan produk seduhan daun sirsak yang memiliki aktivitas antioksidan dan disukai panelis. Penelitian ini dilakukan dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial yaitu : lama pengeringan 150 menit dan 160 menit serta penambahan sari jeruk nipis 2%, 4% dan 6%. Analisis yang dilakukan meliputi analisis fisik (warna dan viskositas), analisis kimia (kadar air, kadar abu, pH dan total fenol), analisis aktivitas antioksidan dan uji kesukaan. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan analisis statistik Analysis of Variance (ANOVA) dan apabila terdapat perbedaan secara signifikan dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada tingkat kepercayaan α 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu pengeringan 150 menit dengan penambahan konsentrasi sari jeruk nipis 4% merupakan perlakuan terpilih, dengan karakteristik sebagai berikut: warna L* 43,60, a* 10,54, b* 72,65 dan viskositas sebesar 1,08 cP. Seduhan daun sirsak terpilih memiliki kadar air 6,28%bb, kadar abu 7,05%bb, fenol total 0,07%bb, aktivitas antioksidan 0,65%RSA dan pH 4,78 serta disukai oleh panelis.