Hubungan Antara Persepsi Gaya Kepemimpinan Otoriter Dengan Turnover Intention Pada Karyawan Pt. Telemarketing Indonesia Di Yogyakarta

Permasalahan serius yang dihadapi perusahaan menyangkut pengelolaan sumber daya manusia adalah tingginya tingkat turnover intention karyawan. Turnover intention dapat menyebabkan dampak negatif bagi perusahaan, sehingga perusahaan harus dapat mengendalikan tingkat turnover intention karyawan. Salah satu faktor yang mempengaruhi intensi karyawan untuk keluar dari pekerjaan adalah gaya kepemimpinan otoriter. Penelitian bertujuan ini untuk mengetahui hubungan antara persepsi gaya kepemimpinan otoriter dengan turnover intention pada karyawan PT. Telemarketing Indonesia Yogyakarta. Variabel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari variabel tergantung, yaitu turnover intention dan variabel bebas, yaitu persepsi gaya kepemimpinan otoriter. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Telemarketing Indonesia di Yogyakarta, yang berjumlah 94 karyawan
Metode pengumpulan data menggunakan dua skala yaitu Skala Turnover Intention dan Skala Persepsi Gaya Kepemimpinan Otoriter. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi product moment. Sebelum melakukan uji hipotesis, data akan diuji asumsi kenormalan dan linieritasnya. Hasil uji hipotesis menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara persepsi gaya kepemimpinan otoriter dengan turnover intention sebesar 0,588 (p < 0,05). Dari hasil tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi persepsi gaya kepemimpinan otoriter maka turnover intention juga menjadi semakin tinggi. Persepsi gaya kepemimpinan otoriter berkontribusi terhadap turnover intention sebesar 34,5%, sedangkan 65,5% sisanya berasal dari faktor-faktor lain yang tidak diteliti.