FOBIA SPESIFIK (KUCING) DAN COGNITIVE BEHAVIORAL THERAPY: STUDI KASUS DENGAN KASUS TUNGGAL

Fobia spesifik (kucing) merupakan ketakutan atau kecemasan yang berlebihan dan secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama terhadap kucing. Penanganan diberikan menggunakan cognitive behavioral therapy, yang merupakan terapi berbatas waktu yang menggabungkan antara kognitif (cognitive) dengan perilaku (behavioral). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari pemberian cognitive behavioral therapy sebagai penanganan individu dengan fobia kucing terhadap penurunan tingkat fobia spesifik (kucing). Hipotesis penelitian ini adalah adanya perbedaan tingkat fobia antara sebelum dan setelah pemberian terapi. Subjek pada penelitian ini merupakan individu dewasa awal yang terdiagnosis fobia kucing. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan single case. Metode analisis data berupa visual inspection dan metode pengumpulan data berupa wawancara klinis, observasi dan pengukuran (skala penelitian). Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa terdapat perbedaan skor antara sebelum dan setelah diberikan terapi, yaitu skor awal sebelum diberikan terapi sebesar 89 menjadi skor akhir setelah diberikan terapi sebesar 51. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian cognitive behavioral therapy sebagai penanganan, mampu menurunkan tingkat fobia kucing.