PENGARUH JUMLAH MALTODEKSTRIN DAN SUHU PENGERINGAN TERHADAP SIFAT KIMIA, FISIK, DAN TINGKAT KESUKAAN BUBUK INSTAN LIDAH BUAYA

Lidah buaya merupakan tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pangan fungsional karena potensinya sebagai antioksidan. Salah satu produk olahan pangan yang dapat dikembangkan adalah bubuk instan lidah buaya. Lidah buaya dalam bentuk bubuk lebih disukai, praktis, tidak mudah rusak, serta memberikan nilai tambah dari lidah buaya. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan bubuk instan lidah buaya dengan aktivitas antioksidasi tinggi dan disukai panelis.
Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 2 faktor perlakuan yaitu penambahan jumlah maltodekstrin dan perbedaan suhu pengeringan. Maltodekstrin yang ditambahkan dalam bubuk instan sebanyak 0%, 2,5% dan 5% dan suhu pengeringan 50°C dan 60°C. Analisis yang dilakukan pada bubuk instan lidah buaya adalah analisis kimia yaitu analisis kadar air, total fenol dan aktivitas antioksidan, pengujian fisik yaitu uji solubilitas, bulk density, porositas dan uji kesukaan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan maltodekstrin dan suhu pengeringan berpengaruh nyata terhadap sifat kimia, fisik dan tingkat kesukaan bubuk instan lidah buaya yang dihasilkan. Bubuk instan dengan penambahan jumlah maltodekstrin 2,5% dan suhu pengeringan 50°C adalah yang paling disukai oleh panelis dengan kandungan kadar air sebesar 6,74%bb, total fenol 0,54 mg GAE/g bk, aktivitas antioksidan dengan Radical Scavenging Activity (RSA) 43,92%, solubilitas 33,60%, porositas 12,45