Survei Kepatuhan Pelabelan, Penggunaan Pewarna, Dan Pengawet Saus Tomat Di Pasar Kotamadya Yogyakarta

Saus tomat merupakan produk olahan pangan yang populer di Indonesia. Bahan baku utamanya adalah tomat maupun campuran tomat dengan tepung ubi atau pepaya. Untuk meningkatkan umur simpan saus tomat, produsen menambahkan bahan pengawet yang umum digunakan yaitu natrium benzoat. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kepatuhan pelabelan, penggunaan pewarna, dan pengawet pada saus tomat yang dijual di pasar di wilayah Kotamadya Yogyakarta terhadap peraturan BPOM. Metode pengambilan sampel dengan purposive sampling di 14 pasar yang terpilih di Kotamadya Yogyakarta. Sampel yang didapat 8 saus tomat berbagai merek. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Mikrobiologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Metode survei kepatuhan label dengan kuisioner berisi hal yang wajib dicantumkan pada label produk sesuai aturan BPOM. Analisa pengujian keberadaan zat pewarna Rhodamin B menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Analisa kandungan natrium benzoat dengan reaksi asam basa dan Spektrofotometri UV-Vis. Hasil survei label dengan kuisioner didapatkan 8 sampel saus tomat telah memenuhi peraturan tentang pelabelan. Hasil analisa kualitatif zat pewarna sintetis Rhodamin B menunjukan tidak terdapat saus tomat yang menggunakan zat pewarna sintetis Rhodamin B. Hasil uji kandungan natrium benzoat secara kualitatif menunjukan 8 sampel saus tomat positif mengandung zat pengawet natrium benzoat. Berdasarkan uji kuantitatif kadar natrium benzoat adalah 0,09 – 0,13 g/kg, sehingga dapat disimpulkan kadar natrium benzoat tidak melebihi ambang batas yang ditetapkan oleh BPOM maupun Permenkes Nomor 33 Tahun 2012 yaitu maksimal 1 g/kg.