PENGARUH PENAMBAHAN CLAY DAN SORBITOL TERHADAP SIFAT FISIK FILM BIOPLASTIK DARI KULIT KENTANG

Bioplastik merupakan plastik ramah lingkungan yang dapat digunakan layaknya plastik konvensional dan dapat hancur terurai oleh mikroorganisme. Bahan baku bioplastik salah satunya adalah pati, yang bisa diperoleh dari kulit kentang. Bioplastik yang terbuat dari pati mempunyai kelemahan yaitu mudah sobek, resistensi terhadap air rendah dan sifat penghalang terhadap uap air juga rendah. Oleh karena itu, diperlukan penambahan bahan lain untuk meningkatkan karakteristik fisik yaitu dengan penambahan filler dan plasticizer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh penambahan filler clay dan plasticizer sorbitol terhadap sifat fisik film bioplastik dari kulit kentang meliputi ketebalan, kuat tarik, nilai mulur, dan biodegradabilitas.
Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor pertama adalah penambahan clay (2, 4, 6 gram) dan faktor kedua adalah penambahan sorbitol (20, 25, 30 gram). Terdapat 9 perlakuan dengan dua kali ulangan analisis sehingga diperoleh 18 satuan percobaan. Total berat adonan yang digunakan dalam pembuatan satu film bioplastik berukuran 20x20 cm² berkisar antara 133 - 147 g yang berisi bahan-bahan seperti pati kulit kentang, clay, sorbitol, pelarut H₂O serta asam asetat 25%. Penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap yaitu: (1) ekstraksi pati kulit kentang; (2) pencetakan film bioplastik; (3) pengujian fisik film bioplastik dan analisis kadar pati kulit kentang. Hasil penelitian kemudian diuji secara statistik menggunakan uji ANOVA dan uji DMRT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik optimum film bioplastik diperoleh dari variasi penambahan clay 4 g dan sorbitol 20 g dengan ketebalan film 0,82 mm, nilai kuat tarik film 7,36 MPa, nilai kemuluran film 18,73%, ketahanan terhadap air 76,06%, dan biodegradabilitas 38,02%.