HUBUNGAN ANTARA SELF-ESTEEM DENGAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA IBU YANG BEKERJA

Subjective well-being merupakan salah satu bagian penting di mana seseorang menilai kualitas hidup sebagai sesuatu yang diharapkan dan merasakan perasaan yang menyenangkan bagi ibu yang bekerja. Hal ini ditunjukkan dari berbagai lingkungan yang menarik, menyenangkan, dan penuh tantangan bagi ibu bekerja untuk menunjukkan kinerja dan tanggung jawab secara optimal, sehingga tidak membuat dampak negatif pada diri sendiri dalam hidup ibu yang bekerja. Dampak negatif seperti tidak bahagia dengan pekerjaan, timbul rasa cemas, marah, bahkan depresi yang menjadi salah satu penyebab rendahnya subjective well-being pada ibu bekerja. Oleh karena itu, self-esteem sangat penting dilakukan karena dengan melakukan self-esteem maka ibu yang bekerja akan mengalami emosi yang positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-esteem dengan subjective well-being pada ibu yang bekerja. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 66 orang yang memiliki karakteristik seorang wanita bekerja yang sudah menikah dan memiliki anak, msa kerja minimal 1 tahun, dan usia minimal 23 tahun dan maksimal 60 tahun. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Pengambilan data menggunakan Skala Self-Esteem dengan Skala Subjective Well-Being. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment dari Karl Pearson. Hasil analisis data yang diperoleh menunjukkan nilai koefisien korelasi (rxy) sebesar = 0,104 dengan p = 0,001 yang berarto terdapat hubungan positif signifikan antara self-esteem dengan subjective well-being.