Proses Penerimaan Sosial Keluarga Terhadap Anak Dengan Orientasi Seksual Sejenis

Setiap manusia membutuhkan interaksi serta penerimaan sosial, tanpa terkecuali pada anak yang berorientasi seksual sejenis (homoseksual). Namun pada kenyataannya, mereka kesulitan mendapatkan penerimaan sosial, hal ini terjadi karena masyarakat menganggap bahwa mereka dapat membawa dampak negatif. Rendahnya penerimaan sosial dapat mempengaruhi kesehatan mentalnya, sedangkan seseorang yang mendapatkan penerimaan sosial bisa memberikan banyak manfaat seperti pembentukan serta pengembangan potensi yang ada didalam diri individu tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses penerimaan sosial keluarga terhadap anak dengan orientasi seksual sejenis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Jumlah subjek pada penelitian ini adalah satu orang dengan kriteria anak yang berorientasi seksual sejenis dan tiga orang lainnya ialah keluarganya. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan teknik observasi dan wawancara kepada partisipan. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa setiap orang memiliki waktu dan proses yang berbeda-beda dalam melakukan penerimaan. Perasaan respect dan simpati yang melatarbelakangi keluarga ini dalam memberikan sebuah penerimaan dengan apa adanya. Adapun dampak yang dirasakan A setelah merasakan penerimaan yaitu ia dapat mengembangkan serta memaksimalkan potensi yang ada didalam dirinya.