ANALISIS PENDAPATAN PEMOTONG SAPI DI KABUPATEN BANTUL

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pendapatan pemotong sapi yang ada
di Kabupaten Bantul. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey, dan
pengambilan responden secara sensus. Lokasi penelitian di RPH Segoroyoso dan
TPH milik pribadi dari masing-masing pemotong. Dari 21 pemotong hanya 8
pemotong yang bersedia diwawancarai. Analisa menggunakan analisa ekonomi, data
ditabulasi kemudian diolah menggunakan software Microsoft Excel. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pendapatan pemotong dengan skala 1 ekor
Rp300.827.957,00/tahun, sedangkan skala 2 ekor Rp953.985.854,00/tahun, dan skala
3 ekor Rp1.642.689.913,00/tahun. B/C Ratio pemotong dengan skala 1 ekor 0,06,
sedangkan skala 2 ekor 0,07, dan skala 3 ekor 0,07. R/C Ratio pemotong dengan
skala 1 ekor 1,06, sedangkan skala 2 ekor 1,07, dan skala 3 ekor 1,07. Payback
Period pemotong dengan skala 1 ekor 0,21 tahun sama dengan 76 hari, sedangkan
skala 2 ekor 0,24 tahun sama dengan 86 hari dan skala 3 ekor 0,18 tahun sama
dengan 65 hari. Break Even Point pemotong dengan skala 1 ekor BEP Penjualan
Rp12.330.367,00/ekor, dan BEP Unit 336 ekor/tahun, sedangkan skala 2 ekor BEP
Penjualan Rp17.9007.420,00/ekor, dan BEP Unit 336,5 ekor/tahun, dan skala 3 ekor
BEP Penjualan Rp19.370.991,00/ekor, dan BEP Unit 333 ekor/tahun. Disimpulkan
bahwa usaha pemotongan sapi di Kabupaten Bantul menguntungkan dan layak untuk
diusahakan.