PERBANDINGAN TINGKAT GANGGUAN KESEHATAN PADA SAPI PERAH DI KECAMATAN CANGKRINGAN DAN PAKEM KABUPATEN SLEMAN

Tujuan penelitian adalah untuk membandingkan tingkat gangguan
kesehatan ternak sapi di Kecamatan Cangkringan dan Kecamatan Pakem.
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cangkringan dan Kecamatan Pakem,
Kabupaten Sleman pada 05 Oktober 2022 – 03 Januari 2023. Materi penelitian yang
digunakan adalah peternak sapi perah skala rakyat sebanyak 110 peternak yang
dibagi rata pada kedua kecamatan menjadi masing – masing 55 peternak. Penelitian
dilakukan dengan menggunakan metode survei. Data yang dikumpulkan dalam
penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diambil dengan
teknik wawancara langsung kepada peternak dikedua kecamatan, data sekunder
diperoleh dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten
Sleman. Parameter yang diukur berupa persepsi peternak terhadap gejala 1)
gangguan kesehatan reproduksi meliputi abortus dan silent heat; 2) gangguan
kesehatan infeksius meliputi PMK, mastitis dan demam tiga hari; 3) gangguan
kesehatan metabolik meliputi milk fever dan diare; 4) gangguan kesehatan parasiter
meliputi cacingan dan caplak. Data yang diperoleh dari hasil wawancara dan
pengisian kuisioner diolah secara statistik dengan Uji-t. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tingkat persentase gangguan kesehatan sapi perah di
Kecamatan Cangkringan secara berturut – turut sebesar 30,73%; 76,61%; 53,27%;
55,64% lebih tinggi dibandingkan di Kecamatan Pakem secara berturut – turut
sebesar 28,18%; 67,52%; 51,45%; 47,09%. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa tingkat gangguan kesehatan sapi perah di
Kecamatan Cangkringan lebih tinggi dibandingkan Kecamatan Pakem.