Rahmayanti, Siti (2023) HUBUNGAN ANTARA CULTURE SHOCK DENGAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA MAHASISWA RANTAU. Skripsi thesis, Universitas Mercu Buana Yogyakarta.
ABSTRAK.pdf
Download (114kB)
BAB I.pdf
Download (145kB)
BAB V.pdf
Download (84kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (100kB)
SKRIPSI FULTEXT.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (10MB) | Request a copy
190810365_SITI RAHMAYANTI_REGULER PAGI (R13).docx
Download (144kB)
Abstract
Perbedaan lingkungan menjadi salah satu kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa
rantau. Individu perlu untuk melakukan adaptasi yang keras untuk dapat
mengimbanginya. Ketika adaptasi yang dilakukan di lingkungan baru tersebut tidak
berhasil, hal itu akan menimbulkan banyak respon negatif seperti tidak puas dengan
kehidupannya, mengalami emosi negatif yang tinggi, dan mengalami emosi positif
yang rendah. Respon terhadap situasi tersebut disebut dengan istilah gegar budaya
atau culture shock. Respon negatif tersebut dapat membuat tingkat subjective wellbeing pada individu rendah. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada
hubungan antara culture shock dengan subjective well-being pada mahasiswa
rantau. Adapun Hipotesis penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara culture
shock dengan subjective well-being pada mahasiswa rantau, subjek penelitian ini
ialah mahasiswa rantau sebanyak 174 orang dengan kriteria minimal sudah 1 tahun
merantau dan berusia rentang 18-25 tahun. Metode pengumpulan data yang
digunakan ialah skala likert dengan teknik analisis data yaitu analisis korelasi
product moment yang diinterpretasikan menggunakan kaidah-kaidah dalam
perhitungan. Adapun hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif yang
signifikan antara culture shock dengan subjective well-being pada mahasiswa
rantau, dengan nilai korelasi (rxy) sebesar r=0,228 dan p=0,002 (p < 0.05). Hal ini
menunjukkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima. Diterimanya hipotesis
dalam penelitian ini dengan diperoleh koefisien korelasi (rxy) sebesar 0,228 dan
koefisien determinasi (R2) sebesar 0,052 hal ini menunjukkan bahwa variabel
culture shock memiliki kontribusi terhadap subjective well-being sebanyak 5,2%.
Sedangkan sebanyak 94,8% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Culture Shock, Subjective Well-Being, Mahasiswa Rantau |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Fakultas Psikologi > Program Studi Psikologi |
Depositing User: | Psikologi UMBY |
Date Deposited: | 18 Dec 2024 06:09 |
Last Modified: | 18 Dec 2024 06:09 |
URI: | http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/id/eprint/18261 |