DAMPAK PSIKOLOGIS KORBAN KEKERASAN SEKSUAL PADA MASA ANAK-ANAK

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dampak psikologis pada anak
yang mengalami kekerasan seksual yang telah diwawancarai dan diuraikan
berdasarkan empat tema besar yaitu bentuk-bentuk kekerasan seksual yang
diterima, hubungan antara pelaku dengan partisipan, dan cara subjek menghadapi
atau mengurangi dampak yang dialami dari kekerasan seksual serta dampak
psikologis secara kognitif, afektif, dan konatif. Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini kualitatif dengan menggunakan pendekatan secara
fenomenologi. Metode pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian
ini adalah observasi dan wawancara. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Subjek pada penelitian ini yaitu 2
partisipan dan ditambah dengan 1 informan. Karakteristik partisipan pada
penelitian ini yaitu anak dengan rentang umur 10-17 tahun yang mengalami
kekerasan seksual oleh keluarga kandungnya sendiri ataupun orang asing.
Partisipan pertama berinisial Y, dan partisipan kedua berinisial A. Berdasarkan
hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa masing-masing partisipan memiliki
berbagai macam bentuk kekerasan seksual serta perbedaan dari hubungan antara
pelaku dengan kedua partisipan. Partisipan pertama pelaku yang melakukan
kekerasan seksual merupakan ayah kandung sedangkan pada partisipan kedua
pelaku kekerasan seksual merupakan orang asing, serta perbedaan pada cara
masing-masing partisipan dalam menangani dampak akibat adanya bentuk-bentuk
kekerasan seksual serta jenis hubungan antara pelaku dengan kedua partisipan yang
cukup berbeda disertai dengan perbedaan faktor-faktor yang memicu antara kedua
partisipan cukup berbeda. Karena hal inilah diantara kedua partisipan memiliki
persamaan pada dampak psikologis pada aspek kognitif, afektif dan konatif.
Persamaan tersebut berupa teringat akan kejadian dan pelaku kekerasan, timbulnya
perasaan takut dan sedih serta munculnya perilaku menyendiri. Dari ketiga aspek
ini didapati dampak psikologis yang paling parah dan timbul pada kedua partisipan
yaitu aspek kognitif dimana perilaku tertutup dan menyendiri.