HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KETAKUTAN AKAN KEGAGALAN PADA DEWASA AWAL

Dewasa awal adalah fase perkembangan manusia dari rentang usia 18 hingga 15
tahun dengan salah satu tugas perkembangannya adalah mengejar impian dalam
bidang karir yang dapat menyebabkan rasa takut dan khawatir. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kesepian dengan ketakutan akan
kegagalan dan hubungan dukungan sosial keluarga dengan ketakutan akan
kegagalan pada dewasa awal. Hipotesis penelitian ini adalah terdapat hubungan
positif antara kesepian dengan ketakutan akan kegagalan pada dewasa awal dan
terdapat hubungan negatif antara dukungan sosial keluarga dengan ketakutan akan
kegagalan pada dewasa awal. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 72 orang
dengan karakteristik berusia 18 hingga 25 tahun dan sedang meniti karir. Metode
pengambilan data menggunakan skala ketakutan akan kegagalan, skala kesepian
dan skala dukungan sosial keluarga. Teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis product moment (person correlation). Berdasarkan analisis data diperoleh
koefisien korelasi rxy = 0,498 dengan (p < 0,010) yang berarti bahwa terdapat
hubungan yang positif antara kesepian dengan ketakutan akan kegagalan. Selain
itu, diperoleh koefisien korelasi rxy = -0,265 dengan (p < 0,050) yang berarti bahwa
terdapat hubungan yang negatif antara dukungan sosial keluarga dengan ketakutan
akan kegagalan pada dewasa awal. Kedua hipotesis yang diajukan telah diterima
dengan koefisien determinasi (R²) = 0,245 yang berarti sumbangan efektif kesepian
terhadap ketakutan akan kegagalan adalah 24,8% dan nilai koefisien determinasi
(R²) = 0,070 yang berarti sumbangan efektif dukungan sosial keluarga terhadap
ketakutan akan kegagalan adalah 7%.