PENGARUH ACCEPTANCE AND COMMITMENT THERAPY (ACT) TERHADAP GEJALA DEPRESI PADA DEWASA AWAL

Tuntutan kehidupan masyarakat di masa kini lebih berat dibandingkan masa sebelumnya. Tuntutan masyarakat tersebut tidak hanya menunjuk pada satu kelompok masyarakat ataupun kelompok usia, hampir seluruh individu menghadapai tuntutan ini sehingga rentan memiliki gejala depresi, termasuk kaum muda atau kelompok dewasa awal. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pada individu yang memiliki gejala depresi setelah diberikan Acceptance and Commitment Therapy (ACT). Hipotesis penelitian ini adalah terdapat perbedaan antara individu dengan gejala depresi yang diberikan ACT dengan yang tidak diberi ACT. Apabila individu diberikan ACT maka gejala depresinya akan rendah dibandingkan dengan yang tidak diberikan ACT. Subjek penelitian berjumlah 8 orang yang memiliki gejala depresi sedang-sangat parah dengan kategori umur 20-40 tahun. Pengumpulan data menggunakan random sampling dengan penggunaan skala DASS yang dikembangkan oleh Lovibond & Lovibond (1995) dan akan di kategorikan sesuai skor yang telah disesuaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor Independent sample t-test diperoleh statistic sebesar 1.96 dengan p = 0,098. Cohen’s d yang memiliki effect size sebesar 1.39, hal ini menandai bahwa ACT memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap gejala depresi. Berdasarkan hasil paired sample t-test dari pretest serta posttest kelompok eksperimen dapat diamati bahwa p = 0.071 (p>0.050). apabila diamati dari mean difference sebesar 11.5 dan cohen’s d yang memiliki effect size sebesar 1.37 maka dapat dikatakan bahwa ACT memiliki pengaruh yang besar terhadap gejala depresi.