HUBUNGAN ANTARA SELF COMPASSION DENGAN DISTRES PSIKOLOGIS PADA SARJANA BARU PENCARI KERJA DI DKI JAKARTA

Distres psikologis merupakan suatu keadaan emosi negatif yang dialami oleh individu ditandai dengan adanya perasaan depresi dan kecemasan yang memiliki pengaruh terhadap fungsi sosial dan kehidupan sehari-hari individu. Kesulitan sarjana baru yang sedang mencari pekerjaan membutuhkan kondisi psikologis positif dengan tingkat distres psikologis yang rendah. Namun, sarjana baru yang sedang mencari pekerjaan cenderung memiliki tingkat distres psikologis yang tinggi ketika menghadapi kesulitan dalam mencari pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self compassion dengan distres psikologis pada sarjana baru pencari kerja di DKI Jakarta. Hipotesis yang diajukan adalah terdapat hubungan negatif antara self compassion dengan distres psikologis pada sarjana baru pencari kerja di DKI Jakarta. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 95 orang dengan kriteria pencari kerja di DKI Jakarta yang berstatus sarjana baru maksimal dua tahun terhitung dari wisuda dan berusia 21-25 tahun. Pengambilan data penelitian ini menggunakan Skala Distres Psikologis dan Skala Self Compassion. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik korelasi product moment dari Karl Pearson. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara self compassion dengan distres psikologis pada sarjana baru pencari kerja di DKI Jakarta. Hal tersebut dilihat dari hasil analisis yang diperoleh, yakni koefisien korelasi (rᵪᵧ) sebesar -0,732 dan p = 0,000 (p < 0,05). Diterimanya hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,536 yang berarti self compassion memiliki kontribusi sebesar 53,6% terhadap distres psikologis pada sarjana baru pencari kerja di DKI Jakarta dan sisanya sebanyak 46,4% dipengaruhi oleh faktor lain.