HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN KONFLIK INTERPERSONAL PADA REMAJA AKHIR

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi
dengan konflik interpersonal pada remaja akhir. hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah terdapat hubungan antara regulasi emosi dengan konflik
interpersonal pada remaja akhir. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 252 orang
responden yang masuk rentang usia 18-25 tahun. Pengambilan data penelitian
menggunakan skala konflik interpersonal dan skala regulasi emosi. Teknik
analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment dari Karl Pearsen.
Berdasarkan analisis data diperoleh hasil korelasi antara regulasi emosi terhadap
konflik interpersonal (rxy) = 0,766*(p ≤ 0,001), yang berarti ada hubungan yang
signifikan antara regulasi emosi dengan konflik interpersonal pada remaja akhir.
Diterimannya hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan koefisien determinasi
regulasi emosi (R2) = 0,586, yang diartikan bahwa variabel regulasi emosi
memberikan kontribusi 58,6% terhadap konflik interpersonal dan sisanya 41,4%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Faktor-faktor
lain tersebut seperti faktor komunikasi, struktur seperti pemberian kekuasaan,
tanggung jawab dan spesialisasi tugas yang diberikan harus tepat, serta variabel
pribadi seperti kepribadian, emosi dan nilai-nilai yang di miliki oleh individu