SIFAT FISIK DAN KIMIA DAGING ITIK AFKIR DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KURKUMIN KUNYIT

Itik afkir berasal dari itik betina yang sudah tidak produktif lagi bertelur
dan itik jantan yang sudah tua. Daging itik afkir memiliki bau yang amis, warna
gelap dan mengandung lemak yang tinggi. Salah satu usaha untuk mengatasi
permasalahan tersebut adalah dengan penambahan ekstrak kurkumin kunyit.
Penambahan ekstrak kurkumin kunyit pada daging itik afkir dapat mempengaruhi
warna daging itik menjadi kuning dan menghambat oksidasi. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak kurkumin
kunyit dengan konsentrasi tertentu terhadap sifat fisik dan kimia daging itik afkir
yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan dua faktor yaitu perlakuan daging itik afkir (mentah dan masak) dan
konsentrasi ekstrak kurkumin kunyit (0,30% dan 0,40%). Pada penelitian ini
dilakukan analisis dan percobaan dengan 2 kali ulangan. Setiap data yang
diperoleh dihitung dengan metode statistik ANOVA, apabila terdapat perbedaan
nyata antar perlakuan maka dilanjutkan dengan uji beda nyata Duncan’s Multiple
Range Test (DMRT) pada tingkat signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penambahan ekstrak kurkumin kunyit berpengaruh terhadap kualitas
daging itik afkir. Penambahan ekstrak kurkumin kunyit 0,30% merupakan
perlakuan terbaik untuk daging itik afkir mentah yang memiliki intensitas warna
red 2,50, yellow 52,33, blue 0,38, tekstur 12,75±0,50 kg, kadar air
72,12±0,11%wb, kadar abu 6,17±1,44%db, kadar protein 18,16±0,48%db, dan
kadar lemak 25,79±5,12%db, sedangkan daging itik afkir masak memiliki
intensitas warna red 2,23, yellow 52,20, blue 0,25, tekstur 14,00±0,00 kg, kadar
air 61,71±0,98%wb, kadar abu 1,60±0,21%db, kadar protein 8,27±1,58%db, dan
kadar lemak 13,74±0,90%db