ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DAGING SAPI DI PASAR TRADISIONAL WILAYAH KOTA MADYA YOGYAKARTA

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis besarnya
keuntungan masing-masing pedagang daging sapi. Penelitian ini menggunakan 39
orang responden pedagang daging sapi yang berasal dari sembilan pasar
tradisional yang berbeda. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
metode survei dan pengamatan langsung di lapangan serta mengadakan
wawancara dengan menggunakan kuisioner kepada masing-masing responden.
Parameter yang diukur meliputi perhitungan biaya tataniaga, besarnya
keuntungan, Benefit Cost Ratio (B/C Ratio), Return Cost Ratio (R/C Ratio), Break
Even Point (BEP) dan Pay Back Period (PBP). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa usaha pemasaran daging sapi yang dijalankan oleh para pedagang dengan
skala usaha kecil sampai besar mampu memperoleh keuntungan. Berdasarkan
perhitungan besar penerimaan yang diterima oleh para pedagang daging sapi jauh
lebih besar dibandingan dengan besar BEP unit maupun BEP rupiah maka usaha
pemasaran daging sapi yang dijalankan oleh para pedagang ini bisa dikatakan
untung. Pay back period pedagang daging sapi dengan kapasitas besar juga hanya
memerlukan waktu 1 bulan, dimana jika semakin cepat waktu yang digunakan
untuk pengembalian modal maka bisnis atau usaha tersebut semakin baik. Nilai
R/C Ratio yang lebih dari 1 menandakan bahwa usaha yang dijalankan oleh para
pedagang daging sapi di sembilan pasar tradisional ini layak untuk diusahakan,
tetapi jika dilihat dari nilai B/C Ratio yang kurang dari 1 maka usaha pemasaran
daging sapi di pasar tradisional Kota Madya Yogyakarta tidak efisien.