PENGARUH METODE EKSTRAKSI BENIH TERHADAP VIABILITAS BENIH DAN VIGOR BIBIT KAKAO

Tanaman kakao dapat diperbanyak dengan cara generatif ataupun vegetatif. Masalah yang
dihadapi diperbanyakan generatif memiliki sifat anakan yang berbeda dengan induknya, sifat
anakan yang belum tentu lebih bagus dari pada induk, sedangkan masalah yang dihadapi di
perbanyakan vegetatif yaitu perakaran kurang baik, lebih sulit di kerjakan karena
membutuhkan keahlian tertentu. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh
metode ekstraksi terhadap perkecambahan benih dan vigor bibit kakao serta untuk mengetahui
metode ekstraksi terbaik untuk perkecambahan benih dan vigor bibit kakao. Waktu Penelitian
dilaksanakan pada bulan Juni s.d Agustus 2016 di kebun percobaan unit II Fakultas
Agroindustri Universitas Mercu Buana Yogyakarta yang terletak di Gunung Bulu, Agrorejo,
Sedayu, Bantul Yogyakarta dengan ketinggian tempat 114 mdpl. Metode penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental faktor tunggal yang disusun dalam
rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan terdiri atas 3 macam dengan 3 ulangan. Masingmasing unit perlakuan terdiri atas 10 polibag, Sehingga jumlah seluruh tanaman penelitian ada
3 x 3 x 10 = 90 polibag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode ekstraksi menggunakan
kapur tohor memberikan pengaruh nyata terhadap daya berkecambah, jumlah daun, diameter
batang, dan volume akar. Kesimpulan penelitian perlakuan metode ekstraksi memberikan
pengaruh yang nyata terhadap perkecambahan benih dan vigor bibit kakao dan metode
ekstraksi yang terbaik untuk perkecambahan benih dan vigor bibit kakao yaitu dengan metode
kapur tohor