STUDI POTENSI, SEBARAN, DAN PEMANFAATAN BAMBU DI BEBERAPA DESA DI KECAMATAN SALAMAN, KABUPATEN MAGELANG

Bambu merupakan tanaman yang mudah dibudidayakan dan memiliki
potensi ekonomi yang cukup tinggi. Akan tetapi potensi yang tinggi tersebut belum
dimanfaatkan secara maksimal dan tidak disertai upaya budidaya. Pemanfaatan
bambu yang terus menerus tanpa diimbangi dengan budidaya akan menyebabkan
menurunnya jumlah populasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi,
sebaran dan pemanfaatan bambu di beberapa desa di Kecamatan Salaman. Data
diambil dengan melakukan inventarisasi di pemukiman penduduk dan wawancara
terhadap masyarakat yang mempunyai bambu. Kemudian data yang diperoleh
dianalisis dengan Nested design dan analisis deskriptif. Terdapat sembilan Jenis
bambu yang ditemukan di Kecamatan Salaman yaitu bambu apus, petung, wulung,
ampel, legi, gombong, ori, tutul, dan kuning. Desa yang tingkat sebaran dan
populasinya cukup tinggi yaitu desa Krasak dengan jumlah populasi 3108,9.
Penggunaan lahan untuk budidaya bambu yang paling luas juga terdapat di desa
Krasak dengan rata rata luas 75,7 m2. Produk bambu yang dihasilkan yaitu baki
polybag, keranjang tongkol, ajir dan untuk bahan bangunan. Keberadaan bambu antar
desa tidak terdapat perbedaan yang signifikan, namun antar dusun dalam desa tedapat
perbedaan. Hal ini terjadi di Desa Krasak, dimana dusun Getangan merupakan dusun
dengan populasi yang paling rendah diantar dusun yang lainnya di desa Krasak.