ANALISIS WACANA MISTISISME PADA FILM WAKTU MAGHRIB MELALUI PENDEKATAN TEUN A. VAN DIJK

Film adalah hasil gabungan gambar bergerak dengan suara yang bertujuan untuk menciptakan sebuah karya visual. Video-video dalam kategori film biasanya dirancang agar mudah dipahami oleh penonton. Film “Waktu Maghrib” merupakan film adaptasi dari mitos larangan keluar rumah pada saat matahari terbenam. Larangan tersebut beredar di masyarakat, khususnya di Jawa, dimana kepercayaan akan adanya makhluk gaib yang berkeliaran pada saat waktu Maghrib. Peneliti menggunakan analisis wacana menurut Teun A. Van Dijk untuk mengetahui wacana mistisisme yang ada pada film tersebut. Pada prosesnya peneliti menggunakan tiga dimensi yaitu, dimensi teks, dimensi kognisi sosial, dan dimensi konteks sosial. Berdasarkan analisis wacana Van Dijk peneliti menemukan film “Waktu Maghrib” menggunakan tiga struktur teks yaitu, makro (pengalaman mistis yang dialami setiap karakter), superstruktur (skema cerita yang runtut), dan mikro (analisis elemen-elemen mistis pada film) untuk menyampaikan pesan secara persuasif. Kognisi sosial dalam film ini menganalisis pengaruh mitos, interaksi sosial, dan kesadaran mental pembuat film. Konteks sosial menunjukkan bagaimana mitos dan tradisi lokal mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap mistisisme. Urban legend dan tema kematian menambah kedalaman cerita, mengeksplorasi konflik personal dan elemen seperti Adzan Maghrib untuk menguatkan atmosfer. Implikasi penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana mitos dan budaya terkait waktu Maghrib dapat dimanfaatkan dalam konteks film horor, serta dengan memahami wacana mistisisme dalam film, penelitian ini dapat membantu memperkuat identitas budaya dan mempersatukan masyarakat.