FILM DOKUMENTER EKOSISTEM MEMBUAT ALAT TRADISIONAL PERTANIAN DI MUSEUM BENDA BIASA DI KABUPATEN KULON PROGO YOGYAKARTA

Alat pertanian yang semula menggunakan alat tradisional kini beralih ke alat pertanian yang lebih modern. Sehingga tata cara tradisional bertani kini perlahan pudar dan tak jarang tidak dimanfaatkan kembali. Peneliti tergerak untuk melakukan penelitian sekaligus mendokumentasikan alat – alat tradisional pertanian serta fungsinya sebagai sarana pengetahuan dan pembelajaran akan pentingnya sejarah di bidang pertanian Indonesia agar dapat menumbuhkan kesadaran pentingnya melestarikan budaya sebagai jati diri bangsa. Pemilihan tempat penelitian dan dokumenter ini berada di “Museum Benda Biasa” milik seorang Arsitek Eko Prawoto di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Oleh karena itu, dengan adanya peneliti mengkaji ini dengan personal dan disisi lain ada nilai pengarsipan dalam bentuk video untuk melestarikan kearifan lokal, nilai budaya dan tradisi agar tetap dikenal. Meskipun dibidang pertanian kini sudah beralih ke teknologi yang lebih modern namun nilai kearifan dan kebudayaan masih tetap dikenal untuk generasi penerus sebagai kekayaan budaya bangsa dan mengingat petani semakin meninggalkan alat tradisionalnya. Penelitian ini yang bertujuan Membuat Film Dokumenter dengan memperkenalkan alat tradisional pertanian kepada masyarakat dan bagaimana kaitannya dengan nilai kebudayaan. Pada tahap dasar pemikiran penulis menggunakan metode metode Design Thinking menurut Standford d.School dari Emphatize, Define, Ideate, Prototype, Test. Pendekatan teoritis yang digunakan dalam proses berkarya film dokumenter “Loh Jinawi”, konsep yang digunakan dalam karya ini adalah menceritakan ekosistem alat tradisional pertanian yang dimulai dari pengrajin pandai besi alat tradisional lalu ke penjual alat tradisional dan digunakan ke petani, perputaran daur hidup itu yang membuat peneliti tergerak untuk mendokumentasikan, sebagaimana fenomena tersebut sudah jarang dilakukan di era sekarang. Keseluruhan proses (pengrajin – pedagang – petani) dirangkum dengan Nilai – nilai kebudayaan, siklus dinamika sosial yang terjadi pada kehidupan desa. Ekosistem yang dijalankan secara konsisten tersebut dimulai dari pengrajin atau pembuat alat-alat pertanian tradisional yang dibuat dengan sederhana kemudian alat tersebut dijual ke pedagang, lalu dijual kembali kepada para petani dan petani menghasilkan banyak hasil bumi sebagai sumber utama kehidupan yang diberikan kepada masyarakat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, benda yang berada di “Museum Benda Biasa”, menjadi bukti nyata adanya alat-alat tradisional pertanian. Penelitian ini dikemas menjadi film dokumenter ini menyajikan kajian aspek-aspek budaya yang mulai ditinggalkan oleh masyarakat Jawa. Dengan menggunakan gaya dokumenter ekspositori, memadukan perspektif sudut pandang yang diselaraskan dengan kebenaran sejarah yang sudah diakui realitanya melalui suguhan visual melalui teks, gambar maupun suara yang berisi informasi yang logis.