KASCING DARI BERBAGAI LIMBAH ORGANIK PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN

Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui dosis kascing dari berbagai
limbah organik pada media yang tepat dalam memberikan pertumbuhan dan hasil
terbaik bagi mentimun telah dilakukan di desa Klanyar, Kecamatan Maguwoharjo,
Sleman dengan ketinggian tempat 379 meter di atas permukaan laut pada bulan
September sampai dengan bulan November 2005. Penelitian ini menggunakan
rancangan faktorial 3 x 3 + 1 yang tersusun dalam Rancangan Acak Kelompok
Lengkap (RAKL) dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah macam limbah
organik yang digunakan sebagai pakan cacing yang terdiri atas 3 aras, yaitu jerami
padi, daun kedelai, kotoran sapi. Faktor kedua adalah dosis kascing terdiri atas 3
aras yaitu 5000 kg/ha, 5500 kg/ha dan 6000 kg/ha dan kontrol menggunakan
pupuk kimia yaitu pupuk Urea, KCl dan SP-36. Hasil penelitian menunjukkan
pertumbuhan mentimun dipengaruhi oleh interaksi antara bahan asal kascing dan
dosis. Kascing yang berasal dari jerami padi dengan dosis yang makin meningkat
dari 5000 kg/ha sampai 6000 kg/ha dapat meningkatkan pertumbuhan, sedangkan
peningkatan dosis kascing yang berasal dari daun kedelai dan kotoran sapi
menghasilkan pertumbuhan yang lebih rendah. Asal bahan kascing yang berbedabeda tidak menyebabkan perbedaan hasil buah per hektar, sedangkan dosis yang
berbeda menghasilkan bobot buah per hektar yang berbeda. Bobot buah per hektar
yang tertinggi diperoleh pada pemupukan kascing dengan dosis 5500 kg/ha yaitu
sebesar 21,678 ton.