HUBUNGAN PENERIMAAN DIRI DENGAN HARGA DIRI REMAJA DARI ORANG TUA BERCERAI

Perceraian merupakan terputusnya hubungan pada keluarga karena salah satu atau kedua pasangan sudah memutuskan untuk hidup terpisah dan saling meninggalkan, sehingga mereka berhenti untuk melakukan kewajibannya sebagai suami istri. Perceraian merupakan masalah yang cukup besar bagi anak remaja, karena pada masa usia ini anak masih sangat membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuanya. Dampak yang bisa terjadi pada remaja dari orang tua bercerai sebagian besar dari dampak psikis seperti perasaan malu, sensitif, dan rendah diri sehingga perasaan-perasaan tersebut membuat remaja tidak menerima dirinya dan menarik diri dari lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penerimaan diri dengan harga diri pada remaja korban perceraian orang tua. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 136 orang dengan maksimal usia 23 tahun. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua skala yaitu, Skala Penerimaan Diri dan Skala Harga Diri dengan menggunakan teknik analisis data korelasi product moment dari Karl Pearson. Hasil yang didapatkan bahwa niali koefisien korelasi (rxy) = 0,796 dengan taraf signifikansi p = 0,000 yang artinya terdapat hubungan yang positif antara Penerimaan Diri dan Harga Diri pada Remaja Korban Perceraian Orang Tua.