GAMBARAN PERILAKU HEDONISME PADA REMAJA AWAL PENGGUNA MEDIA SOSIAL

Pentingnya penelitian ini dikaji karena adanya media sosial menyebabkan
para kaum hedonisme membeli tanpa memikirkan manfaat dari barang yang telah
mereka beli. Individu ini yang ingin menunjukkan bahwa mereka layak dan pantas
diterima di lingkungan pergaulannya karna penampilan yang menjadi tolak ukur
dari mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gambaran perilaku
hedonisme pada remaja awal pengguna media sosial. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomologi. Penelitian ini memiliki tiga
partisipan sebagai subjek penelitian dan tiga significan other. Teknik pengumpulan
data menggunakan metode wawancara. Analisis yang dilakukan dalam penelitian
ini berupa analisis dengan pendekatan fenomologi. Teknik keabsahan datanya
menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
gambaran perilaku hedonisme pada remaja awal pengguna media sosial diawali dari
pergaulan teman sebaya, ada sifat ingin menonjol dibandingkan orang lain di
sekelilingnya, membutuhkan validasi orang lain, anti kritik sehingga menuntut
dirinya untuk selalu on point agar selalu mendapat pujian dari lingkungan,
menggunakan media sosial sebagai role model dalam memenuhi hedonismenya
dengan mengikuti para selebriti idolanya, tidak memedulikan prestasi belajarnya
karena lebih mementingkan penilaian orang lain, bersikap fomo, kecanduan
bermain media sosial demi memenuhi fantasi hedonismenya. Dampak psikologis
dari gambaran perilaku hedonisme tersebut pada partisipan NDR menjadi sosok
boros dan yang tidak memedulikan perkembangan belajarnya karena fokusnya
hanya main dan berbelanja. Partisipan RGG menjadi individu yang sangat perfect,
anti kritik, tidak percaya diri, dan boros. Partisipan MTH menjadi individu yang
percaya diri, memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik, boros tetapi mau
menabung dalam mewujudkan keinginan belanjanya, dan tidak melalaikan studinya
karena ingin sukses seperti idolanya.