HUBUNGAN ANTARA SELF COMPASSION DENGAN BODY DISSATISFACTION PADA REMAJA LAKI-LAKI DI YOGYAKARTA

Pada masa remaja individu tidak hanya mengalami kematangan fisik, namun juga terjadi perubahan pada tubuh. Masa remaja individu disibukkan dengan gambaran tubuh yang sesuai dengan budaya setempat (Mueller, 2007). Perhatian terhadap tubuh pun terjadi pada masa remaja. Perubahan tubuh remaja seringkali memunculkan permasalahan tersendiri diantaranya adalah keprihatinan terhadap kondisi tubuh. Perubahan ini mengarahkan remaja kepada ketidakpuasan tubuh. Ketidakpuasan tubuh kerap dikenal dengan istilah body dissatisfaction (Purnawan, 2022). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-compassion dengan body dissatisfaction pada remaja laki-laki di Yogyakarta. Hipotesis yang diajukan yaitu terdapat hubungan yang negatif antara self-compasson dengan body dissatisfaction pada remaja laki-laki di Yogyakarta. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 150 orang dengan karakteristik remaja laki-laki berusia 15-21 tahun yang berada di Yogyakarta. Teknik pengumpulan subjek menggunakan purposive sampling dengan data yang dikumpulkan melalui skala self-compassion dan body dissatisfaction. Data dianalisis menggunakan korelasi product moment dengan menggunakan SPSS versi 27. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh nilai korelasi (rxy) = -0,500 dengan p = 0,000. Sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian diterima. Koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa variabel self-compassion memberikan sumbangan efektif sebesar 0,250 atau 25% terhadap body dissatisfaction dan sisanya 75% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.