EVALUASI RESIDU PESTISIDA ORGANOPHOSPAT DALAM BAWANG MERAH DI KABUPATEN BREBES

Tren keamanan pangan (Food Safety) akhir-akhir ini menjadi sangat
penting dalam industri pangan, juga merupakan program keamanan pangan
nasional yang harus segera dilaksanakan, terlebih lagi akan memasuki era
perdagangan bebas. Masyarakat sebagai konsumen pangan harus dilindungi dari
bahaya ketidakamanan makanan dan bahan pangan. Salah satu bahan berbahaya
yang dapat mencemari makanan dan bahan pangan adalah pestisida. Pestisida
sebagai bahan agrokimia banyak digunakan petani untuk mengendalikan hama
dan penyakit tanaman seringkali meninggalkan residu pada tanaman. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui tingkat residu pestisida dari golongan
organophospat dalam bawang merah di Kabupaten Brebes.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik sampling kuota di
sejumlah kecamatan di Kabupaten Brebes. Sampel dianalisa dengan menggunakan
metode kromatografi gas (GC) untuk mengetahui tingkat residu pestisida
golongan organophospat pada bawang merah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 sampel yang dianalisis 5
sampel (50%) mengandung residu pestisida organophospat dengan bahan aktif
Chlorpyrifos, sedangkan 5 sampel yang lain tidak terdeteksi oleh kromatografi gas
atau dibawah LOD (Limit Operation Detector). Sampel yang mengandung residu
pestisida adalah Larangan I 0,113 ppm, Larangan II 0,048 ppm, Wanasari II
0,029 ppm, Bulakamba I 0,028 ppm dan Songgom I 0,065 ppm. Satu sampel
dengan tingkat residu tertinggi, yaitu 0,113 mg/kg (ppm) melebihi melebihi batas
maksimum residu (BMR) yaitu 0,098 ppm