PENGARUH KONSENTRASI DAN FREKUENSI PENYEMPROTAN BENZIL AMINO PURINE (BAP) TERHADAP PERTUMBUHAN TUNAS JATI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi dan frekuensi
penyemprotan Benzil Amino Purine (BAP) yang paling baik untuk pertumbuhan
tunas pada pemangkasan bibit jati. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai
dengan Juni 2006 di lokasi kebun pangkas Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan
Tanaman (P3HT) Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini merupakan percobaan faktor tunggal yang
disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan tiga ulangan.
Faktor yang diteliti terdiri dari 12 aras yaitu konsentrasi dengan frekuensi
penyemprotan BAP bervariasi (0 ppm + 5 hari sekali, 10 hari sekali, 15 hari sekali ;
20 ppm + 5 hari sekali, 10 hari sekali, 15 hari sekali ; 40 ppm + 5 hari sekali, 10 hari
sekali, 15 hari sekali ; 60 ppm + 5 hari sekali, 10 hari sekali, 15 hari sekali). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi BAP 20 ppm dengan frekuensi
penyemprotan 15 hari sekali memberikan pertumbuhan yang lebih bauk dibandingkan
tanpa penyemprotan Benzil Amino Purine (BAP), sedangkan perlakuan BAP
konsentrasi 60 ppm dengan frekuensi penyemprotan 5 hari sekali menunjukkan
diameter tunas terkecil.