MEMBANGUN KINERJA TIM DENGAN CULTURE DIVERSITY MELALUI TEORI PENGELOLAAN KECEMASAN DI LINGKUNGAN KERJA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Komunikasi Tenaga Kerja dengan Atasan Berbeda Bahasa di Nongsa Point Marina)

fenomena yang dialami oleh tenaga kerja yang memiliki atasan dengan perbedaan
bahasa, menunjukkan adanya ketakutan dalam berkomunikasi yang dialami oleh
tenaga kerja dalam melakukan komunikasi dengan seseorang atasan yang memiliki
bahasa yang berbeda. Tujuan penelitian ini untuk mencari tau bagaimana upaya
pengelolaan kecemasan dan ketidakpastian yang dialami oleh tenaga kerja
dilingkungan kerj Nongsa Point Marina dalam membangun sebuah kerja sama tim.
Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivisme dan pendekatan kualitatif
dengan teknik wawancara mendalam terhadap tenaga kerja di Nongsa Point Marina
yang memiliki atasan berbeda bahasa. untuk mengetahui proses pengelolaan
kecemasan berdasarkan lima konsep teori pengelolaan kecemasan ketidakpastian
(konsep diri, motivasi untuk berinteraksi dengan orang asing, reaksi kepada orang
asing, kategori sosial untuk orang asing, proses-proses situasional) temuan dari
setiap indikator persepsi dan bagaimana tenaga kerja menghadapi proses
pengelolaan kecemasan tersebut: pada konsep diri tenaga kerja memiliki
kepercayaan diri yang tinggi dalam berkomunikasi dengan atasan berbeda bahasa,
kepercayaan diri yang tinggi dapat meningkatkan motivasi , tenaga kerja memiliki
penilaian yang baik terhadap atasannya, perbedaan kemampuan dalam berbahasa
pada sesama tenaga kerja tidak membuat atasan membeda-bedakan tenaga
kerjanya,tanggung jawab dari setiap tenaga kerja dalam mempelajari pekerjaan
dengan menggunakan bahasa asingpada konsep dasar teori pengelolaan kecemasan
dan ketidakpastian di lingkungan kerja Nongsa Point Marina menunjukkan bahwa
tenaga kerja berhasil dalam mengatasi kecemasan dan beradaptasi dengan baik
dalam lingkungan yang beragam, dapat dikatakan secara keseluruhan dapat digaris
bawahi pentingnya komunikasi dan dukungan dalam meningkatkan kepercayaan
diri serta kolaborasi dilingkungan kerja yang multikultural.