DUKUNGAN SOSIAL SUAMI PADA WANITA MENIKAH YANG MENGALAMI ABORTUS

Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana dukungan sosial suami pada wanita menikah yang mengalami abortus. Partisipan dalam penelitian ini sebanyak 3 orang dengan kriteria ibu menikah yang pernah mengalami abortus, berusia 22-40 tahun, dan mau menjadi subyek. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara mendalam. Teknik analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan serta verifikasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada responden ES dukungan emosional berupa memotivasi, mengajak sholat berjamaah, mengajak berdoa dan memasrahkan diri sama Tuhan. Dukungan instrumental berupa suami mengambil seluruh tugas rumah tangga ES seperti membersihkan rumah, mencuci baju, hingga menyiapkan makanan dan obat-obatan yang harus dikonsumsi setiap harinya. Dukungan informasi berupa mengajak ES agar mengikuti program hamil sesuai anjuran dokter. Dukungan penghargaan berupa membelikan hadiah buat ES, mengajak dinner, mengajak travelling. Pada responden RS abortus terjadi sebanyak tiga kali dan dianggap kurang mendapat dukungan dari suami dibandingkan dengan responden lainnya. Bentuk dukungan dari suami secara emosional pada dasarnya tidak ada karena suami cenderung marah dan menyalahkan RS. Akan tetapi seiring berjalannya waktu hingga mengalami abortus tiga kali suami RS mulai tidak memperdulikan kejadian tersebut hanya fokus agar segera ditangani dan RS sehat kembali. Dukungan instrumental berupa suami mengambil seluruh tugas rumah tangga dan mengajak adiknya untuk menemani RS pasca abortus. Dukungan informasi berupa menyediakan waktu lebih banyak agar bisa bersama, ngobrol dan menemani RS agar tidak sendiri melewati kesulitan ini. Dukungan penghargaan berupa RS memfokuskan keselamatan RS lebih dari segalanya dan menyediakan asisten rumah tangga untuk mengambil alih urusan rumah. Pada responden LM dukungan emosional berupa tambah perhatian dan sayang dengan LM. Dukungan instrumental berupa suami mengambil seluruh tugas rumah tangga. Dukungan informasi berupa bersikap optimis dan realistis bahwa mereka masih punya banyak kesempatan untuk memiliki momongan. Dukungan penghargaan berupa menyiapkan keperluan makan hingga melakukn aktivitas rumah tangga.